Adanya
dinding sel pada tumbuhan membedakan dengan sel hewan. Dinding sel
tumbuh di sebelah luar protoplas, merupakan bagian sel yang bersifat
mati. Berfungsi menentukan bentuk sel serta tekstur jaringan, sebagai
pelindung dan penguat protoplas. Dinding sel pada sel yang masih muda
adalah tipis, semakin dewasa sel tersebut, dinding selnya relatif makin
bertambah tebal, sehingga terbentuknya dinding sel sangat erat
hubungannya dengan perkembangan sel tersebut. Penebalan dinding
masing-masing sel berbeda-beda sesuai dengan fungsinya sehingga terdapat
perbedaan bentuk sel.
Berdasarkan
perkembangan dan struktur jaringan tumbuhan, dinding sel mempunyai tiga
bagian pokok, yaitu subtansi interseluler (lamela tengah), dinding
primer, dinding sekunder. Sebagian besar sel memiliki lamela tengah dan
dinding primer, sedangkan dinding sekunder hanya terdapat pada sel-sel
tertentu.
1) Lamela Tengah
Lamela
tengah terdapat di antara dinding primer dari dua sel yang berdekatan.
Merupakan perekat yang mengikat sel secara bersama-sama untuk membentuk
jaringan. Terutama terdiri atas persenyawaan pektin, campuran Ca dan Mg
pektat. Enzim pektinase dan bahan-bahan kimia yang dapat melarutkan
pektin menghancurkan jaringan menjadi sel-sel yang terpisah. Proses ini
disebut meserasi. Pada jaringan yang berkayu, lamela tengah mengandung
lignin.
2) Dinding Primer
Dinding
primer adalah dinding sel asli yang pertama kali berkembang pada sel
baru. Dinding sel primer tersusun dari ± 9-25% selulosa, sisanya adalah
hemiselulosa, dan pektin. Molekul selulosa terdiri atas rantai-rantai
panjang residu glukosa yang saling berhubungan. Molekul rantai ini
tersusun dalam ikatan yang disebut misel. Molekul selulosa yang panjang
dan tidak bercabang bergabung membentuk serat-serat silindris panjang
yang disebut mikrofibril. Karena susunan molekul selulosanya searah,
maka mikrofibril bersifat seperti kristal dan mempunyai daya tahan
regang sekuat kawat baja pada kabel.
Dinding
sel ini dapat mengalami pertumbuhan menebal yang diselingi atau
kadang-kadang bersamaan dengan pertumbuhan permukaan dari dinding
tersebut, sehingga setelah dinding tersebut menebal tampak adanya
lapisan-lapisan pada sel tersebut. Sel-sel dewasa yang hanya mempunyai
dinding primer dapat menjadi embrional kembali (menjadi semakin tipis).
Dinding primer dapat beradaptasi terhadap pertumbuhan secara mengagumkan
dengan cara:
1. Meregangkan serat mikronnya ke arah membujur dan saling menggeser.
2. Meningkatkan luas permukaannya hingga 20 kali lipat dan menambah bahan baru sehingga dinding tersebut tidak menjadi tipis.
3. Pada saat tidak tumbuh tahan regangan.
3) Dinding Sekunder
Dinding
sekunder dibentuk di sebelah dalam permukaan dinding primer. Dinding
sekunder terutama terdiri atas selulosa atau campuran selulosa dengan
hemiselulosa. Umumnya lebih tebal dari dinding primer. Kemungkinan
dinding sekunder juga terdiri dari lignin atau zat lain. Berfungsi
sebagai penguat, khas pada sel-sel yang mempunyai fungsi khusus dan
mengalami perubahan yang irreversibel, misalnya sel xilem, yaitu trakea
dan trakeid, sel jari-jari empulur, parenkim kayu dan sel-sel
sklerenkim. Dinding sekunder biasanya ditandai oleh adanya lekukan atau
bagian dinding yang kedalamannya bermacam-macam.
Bagian
tertentu dari dinding sel memiliki sejumlah daerah penipisan yang
disebut noktah. Noktah merupakan saluran pertukaran benda sel ke sel.
Macam-macam noktah yaitu:
1. Noktah sederhana (biasa), contohnya pada sel-sel parenkim dengan dinding menebal, serabut libriform, sklereid.
2. Noktah berhalaman (terlindung), contohnya pada sel-sel serabut sklereid dan elemen trakeal.
Pada
noktah berhalaman dinding sekunder melengkung, melingkupi ruang noktah,
dan berakhir dengan lubang menghadap lumen disebut mulut noktah,
sedangkan pada noktah sederhana tidak terdapat hal demikian. Jika kedua
pasang noktah itu sederhana, maka disebut pasangan noktah sederhana,
sedangkan jika kedua pasang noktah itu berhalaman terlindung disebut
pasangan noktah halaman. Jika salah satu pasangannya merupakan noktah
sederhana dan satunya noktah berhalaman, disebut pasangan noktah
setengah halaman.
Jika
noktah tidak mempunyai pasangan pelengkap pada sel terdekatnya atau
bila berhadapan dengan ruang interseluler, disebut noktah buntu/buta.
Jika dua atau lebih noktah berhadapan dengan satu noktah lebar, maka
disebut noktah majemuk unilateral. Saluran noktah yang bercabang
dinamakan noktah sederhana bercabang (ramiformis). Pada beberapa
tumbuhan, pasangan noktah terlindung mengalami penebalan di bagian
tengah membran yang berbentuk cakram, disebut torus. Membran noktah di
sekeliling torus disebut margo.
Tidak semua bagian dinding sel mengalami penebalan. Bagian tersebut terisi plasma yang disebut plasmodesmata:
a. Merupakan
benang-benang plasma yang menghubungkan protoplasma sel yang satu
dengan sel tetangganya menjadi satu kesatuan yang berfungsi (simplas).
b. Nampak seperti terowongan yang terjadi dari perluasan membran plasma.
c. Bahan
seperti glukosa dapat melewatinya ribuan kali lebih cepat daripada
menembus membran dan dinding sel, sehingga dia berfungsi dalam transport
bahan-bahan dan penerus rangsang.
Susunan Kimia Dinding Sel
Dinding sel tumbuhan umumnya disusun oleh:
1. Zat organik; pektin, protopektin, selulosa, hemiselulosa, lignin, suberin, pentosan, kutin, sporolenin, dan lain-lain.
2. Zat anorganik; kersik (SiO2), contohnya pada dinding epidermis batang bambu dan tebu (keras dan tahan hama).
Pembentukan dan Pertumbuhan Dinding Sel
Pada
saat pembelahan sel dimulai pembentukan dinding baru sel anakan. Selama
fase telofase, benang-benang plasma (fragmoplas) meluas ke bagian
tengah sel dan di bidang ekuatorial terbentuk juga sekat sel yang baru.
Dengan demikian terjadilah pemisahan dua protoplas baru. Sekat berasal
dari peleburan vesikel-vesikel hasil sekresi diktiosom yang ada di
sekitar fragmoplas dan mungkin juga dari retikuum endoplasma. Peleburan
vesikel-vesikel menjadi dinding sekat meninggalkan lubang kecil, yaitu
saluran plasmodesmata. Suatu lamela tipis kemudian diletakkan pada kedua
sisi sekat pemisah oleh protoplas sel anakan. Terjadilah tingkat awal
perkembangan dinding baru sel anakan.
Peleburan
vesikel pada sekat sel diikuti oleh penambahan bahan dinding pada kedua
sisi sekat sel, sehingga menambah tebal. Bahan dinding primer yang baru
juga ditimbun pada dinding yang lama, sehingga masing-masing sel anakan
membentuk dinding primer yang lengkap. Perkembangan dinding sel dalam
penebalannya dilakukan melalui 2 cara, yaitu dengan penempelan bahan
dinding selapis demi selapis pada lamela tengah (aposisi) dan dengan
penyisipan bahan baru di antara bahan yang lama (instususepsi).
Berdasarkan arahnya, pertumbuhan dinding sel secara aposisi disebut
sentripetal, sedangkan pertumbuhan dinding ke arah luar lumen sel
disebut sentrifugal. Pertumbuhan sentripetal dijumpai pada khas sel-sel
pembentuk jaringan. Sedangkan pertumbuhan sentrifugal dijumpai pada
pembentukan dinding sel serbuk sari atau spora.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment